Minggu, 17 Maret 2013
Berdiri Sejajar Dengan Anak, Memulai Pendidikan Karakter
Berdiri Sejajar Dengan Anak, Memulai Pendidikan Karakter
Anak lelaki itu masih enggan menggerakkan kakinya. Dia hanya menunduk. Sesekali mendongakkan kepala. Tangannya memegang ujung baju dan melilitkannya ke jari. Dia masih diam. “Ayo, minta maaf!” ucap sang guru A. Anak lelaki itu masih membisu dan membatu. Matanya semakin merah dan berair.
Kemudian, lewatlah guru B. Setelah beberapa saat berbincang, guru B melipat kaki untuk mengambil posisi jongkok. Tangannya memegang bahu anak lelaki tersebut. Guru B melihat hati yang bersalah di mata yang berkaca-kaca. Kini, kepala sejajar dengan kepala. Mata bertemu mata tanpa perlu mendongak. Lalu, komunikasi terjadi. Dan bergeraklah anak lelaki itu kepada temannya untuk meminta maaf.
Menyampaikan pesan kepada anak harus dimulai dengan pemahaman. Ya, memahami bahasanya, memahami karakternya, memahami hatinya, dan memahami fisiknya. Apa yang dilakukan oleh guru B adalah proses penyetaraan hati dan perasaan melalui simbol fisik. Bagi anak, inilah kepedulian seorang ayah sekaligus teman. Sebuah efek psikologis yang berarti kepedulian penuh sayang sekaligus melindungi bagi anak.
Proses lembaga pendidikan adalah upaya memosisikan diri sejajar dengan murid. Upaya inilah yang akan membuka pengetahuan proses kreatif belajar mengajar. Kita menghadirkan kehidupan anak, misalnya, maka kita akan mengetahui apa yang mereka butuhkan.
Mereka butuh pengetahuan yang banyak karena mereka harus menghadapi dunia yang berbeda 20 tahun kemudian. Mereka butuh fondasi karakter akhlak yang kuat karena mereka kelak harus menghadapi pengaruh dari luar. Mereka membutuhkan kematangan sikap sosial karena mereka harus mandiri dan menjadi diri sendiri. Mereka membutuhkan keimanan yang kuat karena imanlah bekal terbaik menghadap Tuhan.
Ketika mata sejajar dengan mata anak, maka perjuangan dan dakwah akan mengalir. Mengalir dari mata turun ke hati. Dari hati akan mengalir menjadi tindakan dan sikap. Proses yang kontinyu seperti inilah yang membentuk butiran-butiran kristal indah dalam diri mereka sebagai karakter dan perilaku.
Pesannya adalah jangan pernah lelah. Karena kita juga harus mempersiapkan masa depan untuk anak dan cucu kita. Merekalah yang memimpin masa depan. Kita sebagai orang tua, guru, atau orang dewasa berkewajiban memberi mereka kesejahteraan yang lebih lengkap dan menyibak onak dan duri yang merintangi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Jangan terburu kecewa ketika kita menanam bunga dan yang kita dapatkan adalah ulat bulu. Jangan pernah lelah. Dari ulat bulu akan lahir seekor kupu-kupu yang berwarna-warni.
Jangan juga mempercepat kupu-kupu keluar dari kepompongnya. Berproses membentuk karakter adalah proses terus menerus yang harus konsisten. Bukan ijazah dengan sederetan nilai memuaskan yang akan membangun jiwa mereka. Kepribadian, akhlak, dan keimanan yang akan mendampingi mereka tumbuh menjadi dan memiliki jiwa-jiwa yang besar.
Sekarang adalah saatnya menanam. Saat harus mengencangkan otot untuk memulai. Saat harus banyak belajar. Saat harus menjaga dari hama yang tidak baik dan jahat. Di saat inilah, pikiran harus terbuka, kepedulian terhadap yang benar harus menjadi acuan, dan profesionalitas harus dijunjung tinggi. Pada saatnya, pasti akan tiba masa panen. Masa dimana kebahagiaan adalah hadiah terindah bagi mereka yang menanam.
Berdirilah sejajar!, maka kau akan memahami mereka.
Membangun Kebiasaan Anak Mengerjakan PR
Membangun Kebiasaan Anak Mengerjakan PR
Setelah seharian belajar, pulang pun belajar lagi. Bukan hal yang menyenangkan untuk mengerjakan pekerjaan rumah (PR). Tak heran, jika sekarang istilah "PR" dijadikan istilah untuk suatu hal yang menyebalkan dan melelahkan. Bagaimana dengan anak Anda? Apakah ia dan Anda harus bertengkar dulu sebelum akhirnya ia mengerjakan pekerjaan rumahnya? Bagaimana membuat pekerjaan rumah menjadi hal yang dilakukan disiplin bagi anak?
Francie Alexander, dari Scholastic, situs untuk membantu anak belajar mengatakan, bahwa anak-anak usia sekolah dasar secara garis besar menghabiskan waktu antara 40-60 menit per hari untuk mengerjakan PR. Berikut adalah beberapa hal yang bisa Anda dan si anak lakukan untuk membangun kebiasaan mengerjakan PR.
1. Bangun jadwal
Mengingat anak sekolah harus kembali bersekolah dan belajar pada pukul 06.30, dan ia butuh tidur selama 8-10 jam per hari. Bila waktu bersiap-siapnya sekitar 1 jam, dan perjalanan sekitar setengah jam, kemungkinan ia harus bangun pada pukul 05.00. Maka, jika ditarik ke belakang, seharusnya ia sudah lelap sekitar pukul 19.00-20.00 setiap malam.
Maka, aturlah jadwal dengan si kecil mengenai jam tidur dan jadwal kesehariannya sebelum tidur, termasuk jadwal mengerjakan PR. Misal:
pukul 16.00 ketika ia sudah di rumah, ia boleh beristirahat. Lalu 16.30-17.30 ia boleh bermain dengan teman-temannya. Kemudian, sekitar 17.30-18.00, membersihkan diri dan bersiap mengerjakan PR. Pukul 18.00-19.00 mengerjakan PR. Pukul 19.00-19.30 makan malam dan berkumpul. Sisa waktunya bisa ia gunakan bebas, bisa diisi dengan membahas PR dengan Anda jika belum selesai atau hal lainnya.
Jadwal ini bisa Anda sesuaikan dengan aktivitas anak dan Anda.
2. Bicara dengan gurunya
Coba tanyakan kepada wali kelasnya mengenai jumlah jam yang dibutuhkan dan diharapkan oleh gurunya untuk si anak mengerjakan pekerjaan rumah. Tanyakan ide bagaimana memotivasi agar mau mengerjakan PR.
3. Membangun kebiasaan mengerjakan PR
Ketika Anda menemukan aturan yang tepat untuk Anda dan si anak mengenai bagaimana mengerjakan PR, konsistenlah dalam melakukan hal tersebut.
Ini adalah waktu yang tepat untuk mengajak si anak membangun keseimbangan antara pekerjaan sekolah, bermain, dan aktivitas lain. Sekolah adalah sebuah pekerjaan bagi anak SD, yang sama pentingnya dengan berteman, mengejar ketertarikan, dan menjadi dirinya sendiri. Dengan membangun kebiasaan baik menerapkan jadwal dan berdisiplin, Anda mengajarkannya pelajaran hidup yang berharga dan harapannya bisa meningkatkan harmoni di dalam rumah
Tips Jitu Menjadikan Anak Percaya Diri (PD)
Tips Jitu Menjadikan Anak Percaya Diri (PD)
Oleh : ABDUL WASIK FITONI, S.Pd.I
Setiap anak memiliki kecenderungan yang berbeda-beda. Kecenderungan inilah yang banyak disebut sebagai faktor keturunan. Akan tetapi, Percaya Diri (PD) tidak terkait langsung dengan keturunan. PD bisa dilatih dan dikembangkan pada diri setiap anak.
Ada beberapa hal yang perlu kita lihat ketika anak kita percaya diri. Jangan-jangan, kepercayaan dirinya hanyalah semu. Yaitu, ketika anak merasa PD hanya karena mereka memiliki HP yang bagus, Jam tangan mewah, atau laptop baru. Kepercayaan diri seperti ini bukan kepercayaan diri dari dalam. Kepercayaan diri yang dimiliki bergantung pada faktor eksternal. Pada kasus seperti ini, anak akan sering kehilangan momen pada saat faktor luar tidak mendukung.
Maka, yang perlu kita latih adalah kepercayaan diri dari dalam. Kepercayaan diri yang akan bisa muncul kapan saja anak membutuhkannya. Berikut adalah beberapa tips agar anak menjadi percaya diri.
1. Rasa aman
Suasana amanlah yang akan menentukan kondisi jiwa anak. Dengan rasa aman, mereka akan mempercayai orang dan lingkungan di sekitarnya.
Secara fisik, anak harus aman. Apabila mereka di dekat kita, maka pastikan dia akan merasa aman. Begitu juga dengan lingkungannya. Tidak ada yang akan melukai secara fisik kepadanya. Jaminan inilah yang mereka butuhkan. Secara non-fisik, anak juga harus mendapat perlakuan aman dari orang-orang di sekitarnya. Keberadaan anak, apapun yang dilakukannya, akan tetap nyaman dan aman bagi emosi dan psikis anak.
Rasa aman inilah kunci pembuka bagi terciptanya karakter terbuka bagi anak. Dia akan dengan mudah menyampaikan kisah dan suasana hatinya ketika anak merasa aman baik fisik maupun psikis. Ketika anak sudah membuka diri, maka membangun nilai dan karakter akan lebih mudah
2. Pendampingan
Setiap anak belajar untuk tumbuh. Belajar mengenal lingkungannya. Maka pendampingan dibutuhkan oleh mereka. Anak-anak juga sedang membangun nilai bagi diri mereka sendiri. Nilai dasar bagi anak adalah “apapun boleh”. Maka, ada kecenderungan mencoba-coba hal dan sikap baru. Di sinilah letak pentingnya pendampingan.
Bentuk pendampingan bisa beragam dan juga tidak ada ukuran kuantitasnya. Kualitas pendampingan jauh lebih penting.
3. Timbal balik
Setelah proses pendampingan, maka mengusahakan adanya timbal balik merupakan hal penting. Setidaknya, mereka bisa mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran mereka. Misalnya, bertanya tentang sesuatu yang belum mereka pahami atau yakini. Dan bertanya ini pun tentu terkait dengan tips yang pertama, yaitu rasa aman. Pastikan pada saat anak memberikan timbal balik dengan bertanya, mereka akan mendapatkan penjelasan dan rasa aman. Bukan celaan atau bahan tertawa yang akan mereka terima.
Dengan timbal balik pula, mereka akan membuka kegelisahan mereka kepada kita. Dan salah satu cara terbaik adalah dengan membuka kesempatan dan pertanyaan. Ketika kita membuka dan mereka percaya, maka interaksi akan berjalan terbuka dan nyaman.
4. Membangun kepercayaan
Kepercayaan adalah kata kunci membangun rasa PD anak. Akan tetapi, hati-hati juga dalam memberikan kepercayaan kepada anak. Kepercayaan yang berlebihan dan kurang sama-sama kurang baik bagi anak. Banyak orang bilang, seperti main layang-layang sajalah. Kadang kita ulur, kadang kita tarik.
Kepercayaan ini terutama dalam melakukan dan bertanggungjawab terhadap sebuah pekerjaan. Mulailah dari hal-hal kecil dalam mempercayakan kepada anak. Merapikan baju di lemari, menata mainan sendiri, menyimpan barang-barangnya sendiri, dan seterusnya.
Apabila kita memberikan kepercayaan kepada mereka, maka mereka akan berlatih tentang tanggung jawab. Dan apabila proses ini berhasil, bukan hanya kepercayaan diri yang akan dimiliki anak, melainkan tanggung jawab juga akan mereka miliki
5. Motivasi!
Motivasi terus dalam setiap usaha anak. Motivasi terus dengan menggunakan kata-kata dan tindakan yang positif dan membangun. Motivasi ini untuk membangun stabilitas jiwa dan psikis anak.
Motivasilah terus agar anak terus memiliki harapan dan mau belajar terus sepanjang hidupnya.
Pertimbangkan kembali untuk mengatakan, “Kok, sepatunya tidak rapi”, tapi cobalah mengatakan, “katanya ingin jadi orang besar, berarti sepatunya harus rapi”.
6. Perkaya pengetahuan
Teruslah memberikan mereka pengetahuan yang cukup agar mereka mengetahui apa yang seharusnya. Dengan memperkaya pengetahuan, maka PD akan terus terpupuk.
Apabila kita sudah terbiasa melakukan hal di atas, maka kita sempurnakan dengan doa, insya Allah anak akan berubah lebih baik. Apabila kita belum memiliki kebiasaan di atas, sungguh tidak salah kalau kita belajar melakukannya. Karena, anak akan menjadi seperti apa yang mereka lihat, dengar, rasakan, dan alami.
terimakasih
JANGAN MENDISIPLINKAN ANAK
Setiap guru dan setiap orangtua pasti menginginkan anak atau anak didiknya menjadi anak yang disiplin. Tetapi, ada aturan penting yang harus diingat, “Jangan mendisiplinkan anak, tetapi didiklah anak untuk menjadi disiplin.”
Mendisiplinkan anak dan mendidik anak untuk menjadi disiplin itu dua hal berbeda. Kita, sebagai guru atau orangtua, hanya perlu introspeksi ke bagian mana kita bersikap.
Mendisiplinkan anak sering berbentuk perintah daripada instruksi. Kita meminta melakukan sesuatu kepada anak tanpa kita jelaskan dengan baik kenapa dia harus melakukannya. Tidak ada seorangpun yang melakukan suatu tindakan tanpa alasan. Misalnya, ketika seorang guru sedang mengajar dan ada beberapa anak yang asik berbincang-bincang dengan temannya. Maka, bisa jadi, penyebabnya adalah materi atau cara guru menyampaikan materi tersebut kurang menarik bagi anak. Sehingga dia mencari sesuatu yang lebih menarik.
Apabila kita mengingatkan anak tersebut dengan kata-kata “Hai, kamu, diam! Dari tadi ngobrol terus”, maka kita sedang mendisiplinkan anak. Dari sikap seperti ini, anak hanya mengetahui satu hal, bahwa sekarang saya harus diam dan guru saya tidak suka.
Dalam praktiknya, anak tidak paham sepenuhnya alasan dia dihukum, sehingga rasa takutnya diidentikkan dengan orang yang menghukum. Kalau ini terjadi, anak tersebut secara umum akan merasa takut dan tertekan. Akhirnya, dia hanya menghindari perilaku yang membuat dia dihukum, tetapi juga menghindari guru/orangtua yang menghukumnya.
Kecenderungan utama dari mendisiplinkan anak adalah kita menghukum anak tanpa memberi tahu penyebabnya. Kalau hal seperti ini terjadi, maka anak akan selalu merasa bingung dalam bersikap. Sikap mana yang boleh dan mana yang tidak diperbolehkan. Inilah awal dari mandeknya kreativitas anak.
Berbeda dengan mendidik dan mengajari anak untuk disiplin. Kita menjelaskan kepada anak tentang alasan melakukan sesuatu. Ketika anak ribut saat guru sedang mengajar, kita bisa memilih kata-kata berikut, “saat ini sedang belajar agama. Teman-teman lain ingin paham materi kali ini. Kalau kamu terus ribut, teman kamu bisa terganggu”.
Dengan menjelaskan alasan atas suatu tindakan, seorang anak/siswa akan memahami kenapa dia harus mengubah sikapnya. Dengan cara seperti ini, anak kita dorong untuk bertanggungjawab terhadap dirinya dan orang-orang di sekitarnya. Dengan sikap ini pula, anak akan belajar bagaimana menghormati sebuah aturan tanpa dipaksa oleh siapapun.
Mendidik anak untuk disiplin berarti melibatkan anak dalam memecahkan masalah. Juga, mendidik anak untuk menjadi bagian penting dalam menegakkan peraturan. Sehingga, dalam menegakkan peraturan, seorang anak akan merasa butuh untuk menegakkannya dan bukannya terpaksa.
Ingat, setiap anak ingin belajar bersikap dalam melakukan sesuatu. Apabila kita hanya mendisiplinkan anak, maka dia tidak akan belajar banyak atau bahkan tidak belajar sama sekali. Sebaliknya, kalau kita mendidiknya agar menjadi disiplin, maka dia akan belajar banyak hal. Kesadaran dari dalam dirinya akan muncul untuk menjadi anak yang disiplin dan menjadi anak yang lebih baik.
Suatu saat, berhadapan dengan siapapun dan dimana pun, anak akan memahami sebuah aturan dengan cara yang sama yang kita ajarkan. Tentu, kita ingin anak kita disiplin kapanpun dan dimanapun. Bukan disiplin karena takut kepada seseorang, akan tetapi bersikap disiplin karena merupakan kebutuhan dan kesadaran.
Sabtu, 16 Maret 2013
10 DOSA ANDA DI DUNIA BALASNYA AKHIRAT
… “10 DOSA ANDA DIDUNIA &
BALASANNYA DIAKHIRAT NANTI” … **
Assalamualaikum...
Ini hanyalah sekedar peringatan
untuk kita
bersama supaya tidak ingkar
dengan perintah
Allah s.w.t.
"Sesungguhnya melakukan dosa
itu amat mudah tetapi untuk
menerima azab serta balasan
amatlah payah dan menyiksa"
Mari renungkan bersama..
PERBUATAN ANDA DIDUNIA :
1). Meninggalkan Shalat 5 Waktu
2). Melewat-lewatkan Shalat
3). Meringan-ringankan Syari'at
4). Membuka Aib orang
5). Menyebarkan Gossip atau
Fitnah
6). Tidak menjaga pergaulan
7). Tidak berakhlak dengan
manusia
8). Menyakiti hati orang dengan
lisan
9). Meringankan amanah
10). Berprasangka buruk
BALASAN BAGI ANDA DIAKHIRAT
ATAS DOSA ANDA DIDUNIA
1). Ular Saqar sedang menunggu
2). Neraka WAIL sedang
menganga
3). Mendapat pandangan murka
Al-jabbar
4). Gunting neraka sedang diasah
5). Duri-duri menanti anda
dineraka
6). Libasan api neraka disiapkan
7). Kemurkaan Allah terhadapmu
8). Masuk kesetiap pintu neraka
9). Disiapkan sebatang kayu dari
neraka
10). Amalan baik diambil orang
Oleh karena itu... Saudaraku
marilah kita mengerjakan apa
yang diperintahkan dan menjauhi
apa yang dilarang...
Sabda Rasulullah SAW ;
"Siapa yang menyampaikan satu
ilmu dan orang membaca
mengamalkannya maka dia
akan beroleh pahala walaupun
sudah tiada"
♥ Semoga Bermanfaat ...
。Salam santun selalu ya akhina
wa
ukhtina.
。》KLIK "Share/bagikan"
tausiyah ini
kepada sahabat2 anda, agar
bermanfaat bagi saudara mukmin
yang lain,,,
7 NERAKA YANG PALING DI TAKUTI MANUSIA
“7 TEMPAT YANG PALING DI TAKUTI
OLEH MANUSIA” … **
1).NERAKA HAWIYAH
Neraka yang diperuntukkan atas
orang-orang yang ringan
timbangan amalnya, yaitu mereka
yang selama hidup di dunia
mengerjakan kebaikan
bercampur dengan keburukan.
Orang muslim laki dan
perempuan yang tidak tanduknya
tidak sesuai dengan ajaran agama
Islam, seperti para wanita muslim
yang tidak menggunakan jilbab,
bagi para lelaki muslim yang
sering memakai sutra dan emas,
mencari rejeki dengan cara tidak
halal, memakan riba dan
sebagainya, Hawiyah adalah
sebagai tempat tinggalnya. Surah
Al-Qari’ah.
2).NERAKA JAHIIM
Neraka sebagai tempat
penyiksaan orang-orang musyrik
atau orang yang menyekutukan
Allah. Mereka akan disiksa oleh
para sesembahan mereka. Dalam
ajaran Islam syirik adalah sebagai
salah satu dosa paling besar
menurut Allah, karena syirik
berarti menganggap bahwa ada
makhluk yang lebih hebat dan
berkuasa sehebat Allah dan bisa
pula menganggap bahwa ada
Tuhan selain Allah. Surah Asy-
Syu’ara’ dan Surah As-Saffat.
3).NERAKA SAQAR
Neraka untuk orang munafik,
yaitu orang yang mendustakan
perintah Allah dan rasul. Mereka
mengetahui bahwa Allah sudah
menentukan hukum Islam melalui
lisan Muhammad, tetapi mereka
meremehkan syariat Islam. Surah
Al-Muddassir.
4).NERAKA LAZHAA
Neraka yang disediakan untuk
orang yang suka mengumpulkan
harta, serakah dan menghina
orang miskin. Bagi mereka yang
tidak mau bersedekah, membayar
zakat, atau bahkan memasang
muka masam apabila ada orang
miskin datang meminta bantuan.
Surah Al-Ma’arij.
5).NERAKA HUTHAMAH
Neraka yang disediakan untuk
orang yang gemar
mengumpulkan harta berupa
emas, perak atau platina, mereka
yang serakah tidak mau
mengeluarkan zakat harta dan
menghina orang miskin. Di neraka
ini harta yang mereka kumpulkan
akan dibawa dan dibakar untuk
diminumkan sebagai siksaan
kepada manusia pengumpul
harta. Surah Al-Humazah.
6).NERAKA SA’IIR
Neraka yang diisi oleh orang-
orang kafir dan orang yang
memakan harta anak yatim. Surah
Al-Ahzab, Surah An-Nisa’, Surah Al-
Fath dan Surah Luqman.
7).NERAKA WAIL
Neraka yang disediakan untuk
para pengusaha atau pedagang
yang licik, dengan cara
mengurangi berat timbangan,
mencalokan barang dagangan
untuk mendapatkan keuntungan
yang berlipat-lipat. Barang
dagangan mereka akan dibakar
dan dimasukkan kedalam perut
mereka sebagai azab dosa-dosa
mereka. Surah Al-Tatfif dan Surah
At-Tur.
Neraka dipegang (ditahan) oleh
tujuh puluh ribu tali, dan setiap
talinya di pegang oleh tujuh puluh
ribu malaikat.
♥ Semoga Bermanfaat ...
。Salam santun selalu ya akhina
wa
ukhtina.
。》KLIK "Share/bagikan"
tausiyah ini
kepada sahabat2 anda, agar
bermanfaat bagi saudara mukmin
yang lain,,,
Verifikasi Data PTK
CEK FERIVIKASI DATA GURU/P2TK PADA P2TK DIKDAS KEMDIKBUD
Verifikasi Data Guru/PTK di P2TK Dikdas Kemdikbud Tahun 2013 telah diberlakukann dengan sistem online DAPODIK (Data Pokok Kependidikan) pendataan sekolah, dimana segala yang terkait dengan sekolah termasuk Guru atau PTK (Pendidik Tenaga Kependidikan) akan diupdate datanya secara online. Data yang diupdate tersebut berdasarkan pada data dapodik sekolah yang telah diisi melalui aplikasi pendataan sekolah yang kemudian dikirim ke server pusat Dapodik. Dengan sistem online dapodik ini tentunya data Anda sebagai guru harus benar dan valid, terlebih bagi Anda yang telah bersertifikat pendidik karena mulai tahun 2013 penerbitan SK Tunjangan Profesi (SK TP) atau yang dikenal dengan SK Dirjen akan didasarkan pada data dapodik yang diupload ke pendataan sekolah. Agar nantinya tidak bermasalah dengan penerbitan SK Tunjangan Profesi dan pencairan tunjangan sertifikasi, ada baiknya Anda melihat info penting kelengkapan isian data PTK di Dapodik terkait tunjangan yang wajib untuk diisi karena berpengaruh langsung ke program-program di P2TK Dikdas, termasuk dalam pemberian tunjangan. Untuk melihat atau mengecek verifikasi data masing-masing guru/PTK menurut data yang telah diupload ke pendataan dikdas/server pusat Dapodik apakah sudah valid atau belum, berikut langkah yang dapat dilakukan. Cara mengecek verifikasi data Guru/PTK yang telah masuk di Pendataan Dikdas/server pusat Dapodik.
Kunjungi website P2TK DIKDAS Kemdikbud pada link dibawah ini :
http://116.66.201.163:8083/info.php
atau bisa juga melalui link dibawah ini :
http://p2tkdikdas.kemdikbud.go.id/ptk/
Setelah masuk ke halaman utama, untuk dapat melihat data, Anda diharuskan login terlebih dahulu dengan memasukkan NUPTK sebagai username serta tanggal lahir sebagai password. Selengkapnya dapat dilihat pada keterangan yang ditampilkan pada server.
Jika login berhasil akan tampil halaman seperti contoh berikut dengan data-data yang ditampilkan.
Mengingat telah diberlakukannya sistem online ini, tentunya guru/PTK harus aktif dan selalu memantau informasi terkait pendataan online dapodik. Demikian sekilas share, semoga bermanfaat.
Read more: http://epg-studio.blogspot.com/2013/01/cek-ferivikasi-data-gurup2tk-pada-p2tk.html#ixzz2NlWEgRFy
Langganan:
Postingan (Atom)