Tak jarang guru memberikan Pekerjaan Rumah (PR) bagi
siswanya untuk tindak lanjut dari pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Sering
ditemui siswa yang malas atau tidak mau mengerjakan PR. Sehingga membuat guru atau orang tua dibuat pusing karena kemalasan
siswa mengerjakan PR.
Guru tidak boleh langsung menyalahkan siswa yang tidak mau mengerjakan PR yang diberikannya. Guru harus mencari tahu mengapa siswa tidak mau mengerjakan PR. Tentu ada alasan mengapa seorang anak tidak mengerjakan PR, bukan hanya karena malas. Berikut tips agar siswa mengerjakan PR.
Guru tidak boleh langsung menyalahkan siswa yang tidak mau mengerjakan PR yang diberikannya. Guru harus mencari tahu mengapa siswa tidak mau mengerjakan PR. Tentu ada alasan mengapa seorang anak tidak mengerjakan PR, bukan hanya karena malas. Berikut tips agar siswa mengerjakan PR.
- Pastikan siswa menguasai materi pelajaran
PR diberikan ketika siswa benar-benar sudah
menguasai kompetensi yang diajarkan. Dengan memahami materi, siswa akan
tertarik dan tertantang untuk mengerjakannya di rumah. Seorang guru pasti mampu
untuk mengukur pemahaman siswa. Pastikan siswa telah menguasai materi pelajaran
supaya mereka akan siap untuk mengerjakan PR.
- Jangan memberikan PR terlalu banyak
Berikan PR dengan beberapa soal yang tingkat
kesulitan mudah, sedang, dan sukar. PR diberikan kepada siswa untuk memunculkan
rasa percaya diri, tanggung jawab, disiplin, dan untuk mengasah kemampuannya.
Jika guru memberikan jumlah tugas melalui PR yang terlalu banyak bisa menjadi
beban bagi siswa. Akibatnya siswa stress dan malas mengerjakannya.
- Hindari memberikan PR setiap hari
Hindari hari-hari penuh dengan tugas, ini untuk
memberikan waktu siswa melakukan kegiatan yang disenanginya (bermain). Misalnya
jika satu hari ada 4 mata pelajaran, cukup satu atau dua mata pelajaran saja
yang ada tugas PRnya. Mata pelajaran yang lain bisa diberikan PR pada
kesempatan lain.
- Periksa atau koreksi hasil pekerjaan siswa
Salah satu yang membuat siswa malas untuk
mengerjakan PR adalah hasil kerjanya tidak dinilai. Guru harus memeriksa
jawaban siswa yang telah dikerjakannya di rumah. Jika
tidak ada waktu, guru bisa mengoreksi secara klasikal melalui tukar silang
antar siswa. Sambil mengoreksi guru bisa mengulang kembali materi dengan
penjelasan singkat.
- Berikan penghargaan dan hukuman bagi siswa
Memberikan penghargaan
dalam bentuk pujian ataupun yang lain bisa memotivasi siswa untuk kembali
mengerjakan PR lain kali. Sebaliknya, berikan hukuman sewajarnya dan bersifat
mendidik bagi siswa yang tidak selesai atau tidak mengerjakan PR. Dengan
demikian semua siswa akan berpikir dua kali jika mereka berniat untuk tidak
mengerjakan PR.
Guru harus selalu melakukan refleksi (mengevaluasi diri sendiri) terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan agar semakin baik. Dalam menyajikan materi, guru memberikannya dengan tidak membosankan siswa dan menarik minat siswa. Sehingga siswa mau untuk mengerjakan PR untuk mengukur penguasaan kompetensi mereka sebelumnya. Apakah Bapak Ibu punya tips agar siswa rajin mengerjakan PR? Tulis di kolom komentar ya
Guru harus selalu melakukan refleksi (mengevaluasi diri sendiri) terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan agar semakin baik. Dalam menyajikan materi, guru memberikannya dengan tidak membosankan siswa dan menarik minat siswa. Sehingga siswa mau untuk mengerjakan PR untuk mengukur penguasaan kompetensi mereka sebelumnya. Apakah Bapak Ibu punya tips agar siswa rajin mengerjakan PR? Tulis di kolom komentar ya
Sumber